Minggu, 30 Maret 2008

Separuh ponsel di dunia buatan cina

Anda anti produk-produk buatan Cina? Coba tengok ponsel Anda, merek terkenal sekalipun, lihat di label di bawah baterai. Kemungkinan tercantum tulisan Made In China di sana. Atau kalau ponsel Anda bukan buatan Cina, sekarang lihat baterai ponsel Anda. Kemungkinan besar tulisan "Made In China" terpampang manis di situ. Menurut Taiwan Market Inteligence Center (MIC), pemasaran ponsel buatan Cina mencapai 147,1 juta unit dalam triwulan ketiga tahun 2007, dan akan mencapai 165,9 juta unit pada triwulan keempat tahun 2007, tumbuh sebesar 21,7% dan 23,2%.Dalam triwulan kedua, industri ponsel Cina mampu memasarkan sebanyak 132,2 juta unit. Total pemasaran semua produk ponsel Cina sampai pertengahan tahun ini mencapai 253,8 juta unit, naik 25,6% dari tahun sebelumnya. Dari total 264 juta unit ponsel yang diproduksi dan dipasarkan di seluruh dunia pada triwulan kedua, berarti Cina menguasai 50% produksi dan penjualan ponsel di seluruh dunia.Menurut analis dari MIC, Shan Tung Wu, Nokia melanjutkan untuk memproduksi lebih banyak ponsel CDMA , dan Qualcomm sebagai penguasa chipset CDMA, akan meluncurkan chip kelas value, QSC series, yang akan membuat harga ponsel CDMA semakin kompetitif secara signifikan, di negara-negara yang sensitif terhadap harga seperti India, Timur Tengah, dan Afrika. Produsen ponsel Cina seperti Calcomp, Haier, Hisense, Huawei, Jingpeng, LG, TCL dan ZTE akan memproduksi lebih banyak ponsel CDMA berharga kurang dari US$50. Dengan sedikitnya produksi ponsel CDMA dari vendor-vendor besar seperti Nokia, Sony Ericsson, dan Motorola, maka peluang produsen ponsel Cina untuk menguasai pasar ponsel CDMA semakin lebar. Ini meningkatkan produksi ponsel CDMA Cina yang pada triwulan kedua tahun 2007 mencapai 13,9 juta unit, tumbuh sebesar 37,2%. Diperkirakan produksi ponsel Cina meningkat 10,6%, naik 7,8 % dibanding triwulan sebelumnya, dan naik 4,9% dibanding tahun sebelumnya.Jadi siap-siap aja dibanjiri produk ponsel Cina, baik GSM maupun CDMA.
Penulis : Hariyanto Yakobus
sumber : http://www.cellulardiary.com

Tidak ada komentar: